Kata persamaan
dan perbedaan itu sering banget kita denger di dalam suatu ‘hubungan’ dengan
orang. Entah itu teman, rekan kerja, pacar, bahkan istri atau suami. Perbedaan dan
persamaan itu bisa jadi hal pemersatu ataupun pemecah dari suatu hubungan. Sesungguhnya,
semuanya kembali kepada diri kita, yang menjalani hubungan tersebut.
Perbedaan contohnya,
sering banget dijadikan kambing hitam apabila hubungan itu tidak awet, atau
berhenti ditengah jalan. Perbedaan yang sepertinya selalu menjadi alasan kita
untuk bertengkar dengan pasangan kita, alasan yang paling mudah untuk kita
mengakhiri hubungan itu, ‘abis kita enggak cocok sih, banyak bedanya.’ Alasan itu
sering banget dipakai jika seseorang mengakhiri hubungan dengan pacarnya.
Sebenarnya,
kalau saya perhatikan, perbedaan ini bisa membuat suatu hubungan lebih
berwarna. Dengan adanya perbedaan bisa membuat saya lebih mengenal banyak
orang, yang mungkin saja hal tersebut bisa membuat saya lebih mengerti
orang-orang. Selain itu, dengan perbedaan-perbedaan itu kita bisa mendapatkan
pelajaran baru. Misalnya, kita dan pacar kita memiliki kesukaan yang bertolak
belakang banget, kita suka diving sedangkan pacar kita suka hiking.
Apa salahnya kita mencoba untuk ikut hiking dan mengajak pacar kita buat
ikutan diving sama kita. Siapa tau kan yang awalnya kita enggak suka
jadi suka juga? Dengan sering melakukan kegiatan bareng juga bisa banget bikin
kita lebih dekat sama pasangan kita. Magnet bersatu karena kutubnya yang
berbeda kan?
Sedangkan persamaan
sering banget dianggap sebagai segalanya untuk menentukan kecocokan. ‘duh gilaa
yaa, gue tuh cocok banget deh sama dia, dari mulai makanan sampai film kesukaan
tuh sama.’ Emang bener sih, persamaan antara dua orang atau lebih itu bisa
mendekatkan satu dengan yang lain. Dari bahan obrolan yang udah pasti dan akan
selalu nyambung, otomatis bikin kita deket, seneng, bahkan nyaman untuk terus
ngobrol sama orang itu.
Kita lupa, kalau
persamaan itu bisa jadi boomerang buat kita sendiri. Seperti bom waktu
yang akan meledak sewaktu-waktu, tanpa disadari sebelumnya. Misalnya, kita dan
pacar kita sama-sama egois, sama-sama keras kepala, sama-sama pekerja keras,
kebayang enggak sih kalau lagi berantem, enggak ada yang mau ngalah karena
sama-sama egois, enggak mau ngakuin kesalahan karena sama-sama ngerasa bener. Kesempatan
buat kita mencoba hal baru dan mendapatkan pelajaran baru juga jadi semakin
sedikit. Kita sama pacar kita sama-sama musik jazz, ya berarti dimana dan
kapanpun kita selalu dengerin musik jazz, dateng ke acara musik jazz,
dan gitu seterusnya. Sebenernya enggak salah sih, malah mungkin dengan begitu
kita bisa lebih mengerti pasangan kita itu karena sifatnya yang setipe sama
kita. Asal kita bisa bener-bener ngejaga persamaan itu biar tetap indah.
Sebenernya ada
yang lebih penting dari perbedaan, persamaan, bahkan cinta sekalipun untuk
menjaga suatu hubungan. Yaitu kemauan untuk saling mengerti. Understand each
other is important thing for a relationship. Banyak pasangan
yang putus bahkan cerai karena mereka berhenti untuk memahami satu sama lain,
bukan karena tidak lagi saling mencintai.
Understand your
partner before you lost him/her/them.
0 comments