"Adventure is a journey to know yourself better."
bener juga apa yang dibilang sama iklan salah satu susu di tv. life is an adventure. hidup adalah petualangan. petualangan adalah perjalanan. jadi ya ujung-ujungnya hidup adalah perjalanan, seperti apa yang telah saya bahas di postingan sebelumnya.
Sebelum perjalanan ini, kita berlima
bukan lah temen satu geng, yang memang sehari-hari selalu bareng-bareng. Kita
hanya dikenalkan oleh kampus, oleh kelas, kelompok belajar, dan kegiatan
organisasi. Di luar itu? Kita hanya teman yang saling sapa ketika berpapasan,
dan teman ngobrol mengenai tugas, tidak lebih. Kepenatan kuliah selama 4 tahun
lah yang membuat kita sepakat untuk melakukan perjalanan ke tempat antah
berantah (menurut kita) ini.
Akhirnya tiba waktunya, pada tanggal 10
September 2013 pukul 15.40, kereta Malabar yang akan membawa kita semua ke
Malang akhirnya bergerak meninggalkan stasiun Bandung. Diantara kita berlima,
Nggak ada yang pernah ke Malang sebelumnya. Sekalinya ke Malang pun itu waktu
masih SD, pasti Malang sudah banyak berubah kan? Belum lagi dengan beraninya
kita pergi ke Malang tanpa full tour. Kita pake tour cuma
ke Bromo aja, selebihnya hanya mengikuti kaki ini melangkah, dengan bantuan
Mbah google, who knows everything.
kita akhirnya ngerasain gimana rasanya naik angkot di Malang, yang semua angkot warnanya biru (kebalikan banget sama Bandung, angkot aja kayak pelangi --banyak warna--), di Malang juga kita ngerasain jalan jauh, kita jalan sejauh itu cuma buat cari makan siang, pokoknya enggak mungkin deh kalau di kota besar, salah satunya Bandung kita ngelakuin hal itu, jalan sejauh itu.
saya dan teman-teman adalah orang-orang yang sering banget ngomongin negara sendiri. beranggapan Indonesia payah karena teknologinya enggak secanggih di luar negeri. enggak betah tinggal di Indonesia gara-gara macet dimana-mana. bahkan sampe benci sama negara sendiri gara-gara pemerintahannya yang enggak pernah bener. tapi semua itu hilang seketika saat kita semua ke Malang, Bromo, bahkan Batu. ternyata masih ada kota yang sebersih itu di Indonesia, bisa disebut teratur, dan tidak semacet di Bandung atau kota besar lainnya. di Bromo saya pribadi tidak henti-hentinya memuji Allah, dan memuji Indonesia atas apa yang di punyanya. di Batu saya selalu terpesona atas kebersihan dan kesiapan mereka membuka tempat wisata. di jatim park 2, kita nggak akan bingung mau kemana dulu, nggak bakalan ada tempat yang kelewat, karena kita selalu disuguhi petunjuk jalan. di beberapa tempat makan pun sudah disediakan tempat nge-charge ponsel, bahkan sama charger-annya, bukan hanya sekedar stopcontact aja.
di Malang, kita ketemu banyak orang. kenalan sama orang-orang baru, sama lingkungan baru, sama kebiasaan baru, dan hal baru lainnya. ternyata orang Malang itu ramah-ramah yaa, dan mereka cukup baik dalam menerima pengunjung. padahal Malang bukan kota wisata besar seperti Bali loh. itu baru Malang yang kita datangi, dan sedikitnya mata kita terbuka bahwa Indonesia itu kaya! enggak kalah sama negara lain, cuma saya pribadi sih tetep aja kasian. negara sebesar ini, sehebat ini, sekaya ini di pimpin sama pemerintahan yang cuma bisa di omongin jeleknya sama orang banyak. pemerintahan loh ya, bukan presiden atau orang pinter lainnya. (kasian mereka yang di pemerintahan tapi kerjanya bener, kena getahnya juga deh).
Perjalanan ini membantuku menemukan
sahabat baru, sahabat yang tidak aku bayangkan sebelumnya. Teman untuk curhat
berbagai masalah, termasuk keluarga. Karena aku pribadi agak sulit untuk membahas
keluarga dengan orang lain. Teman yang setia mendukung dan mendoakan satu sama
lain walaupun bakal jarang ketemu, dan tentunya teman untuk bergosip dan mem-bully orang (oke, yang akhir ini agak negatif
memang). Sayang kita dipertemukan tepat sehari setelah wisuda, yang pasti
kedepannya bakal susah banget ketemu.
Selain itu, perjalanan ini membantu aku
dalam menemukan diriku lebih dalam, aku jadi lebih ngerti diri sendiri. Selain
dapat makna dari perjalanan itu sendiri, namun juga pendapat teman-teman
tentang diriku sebenarnya. Melakukan perjalanan lama dengan beberapa teman
membuat kami lebih mengenal pribadi satu sama lain, begitu juga yang terjadi
padaku. Sedikit banyak aku jadi tahu apa yang sebenarnya aku suka maupun nggak
suka, sifat-sifat yang sebelumnya nggak pernah ketara akhirnya ketahuan, dan
kemampuan-kemampuan yang sebelumnya terpendam muncul satu-satu secara perlahan.
Mungkin bener kata-kata temenku, kita
bakal lebih tahu diri kita ya saat kita keluar dari zona nyaman kita selama ini.
Kita bakal lebih mengenal diri kita, ketika ada tantangan, kita bakal
lebih all out ketika harus melewati tantangan itu. Beda kalau
kita cuma hidup di zona nyaman, ya kita juga bakal stuck sama
diri kita yang gitu-gitu aja, karena keadaan pun nggak memaksa kita untuk menggali
apa yang sebenarnya ada di dalam diri kita, kan? Agreed?
Thank you Malang, for give
me this sarcastic-perfectionist-fun-lovable people!
PS : buat yang mau liat kehebohan-kekonyolan kita di Malang boleh buka link ini
http://www.youtube.com/watch?v=yiNgDtwmyWk
ENJOY! :)
5 comments