“meskipun kau telah banyak berubah,
kau tetap bunga di hati ku”
Perasaanku campur aduk melihatmu
berkembang dengan pesatnya.
Aku bangga padamu,
Aku senang,
Aku ikut menikmati perkembanganmu, sama
seperti semua orang. Baik yang mengenalmu maupun tidak.
Dengan perubahanmu sekarang,
Semakin banyak orang yang ingin
mengenalmu.
Semakin banyak orang yang penasaran dengan
mu, dengan perjalananmu, sejarahmu.
Semua orang dari seluruh pelosok dunia
datang,
Datang untuk mendekatimu, berkenalan
dengan mu, ikut merasakan perkembanganmu saat ini.
Di balik mereka semua, ada aku yang ikut
tersenyum, menangis.
Terharu sekaligus bangga atas pencapaianmu
saat ini.
Aku senang jerih payahmu membuahkan hasil.
Aku ingat saat kau berusaha jatuh bangun
untuk sampai seperti ini.
Aku ingat banyak orang yang meragukan mu,
Menyangsikan kehebatan mu, namun kau tetap
yakin dan terus berusaha.
Namun di hati kecilku aku khawatir,
Khawatir kau akan berubah sepenuhnya,
Tidak seperti yang ku kenal dulu.
Aku takut,
Takut ketika aku pergi meninggalkanmu
untuk sesaat, aku akan kehilangan dirimu sepenuhnya.
Aku takut kalau sisi keunikan mu hilang,
Tergantikan oleh semua jenis perkembangan
yang canggih itu.
Semoga dengan perubahanmu saat ini, aku
harap semakin banyak orang yang menyayangimu.
Semakin banyak yang ikut
merawatmu.
Menjaga semua yang
menjadi milik dan keunikanmu,
Terima kasih Bandung,
Terima kasih sudah
mengizinkanku untuk lahir di sini,
Terima kasih sudah
mengizinkanku untuk berkembang di sini.
Aku harap kau akan
menciptakan sejarah baru,
Aku harap julukan Kota Kembang
akan selalu melekat padamu.
Aku harap kau tetap
menjadi Tanah Pasundan yang ku kenal selama ini.
“Dan
Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan
perasaan, yang bersamaku ketika sunyi.” – Pidi Baiq
0 comments