• Home
    • Home alternate
    • Blog no sidebar
    • Blog Masonry
    • Pagination
  • About
    • Typography
    • Shortcodes
    • Archives
    • Grid
    • 404
    • Search Results
    • Form Elements
  • Portfolio
    • Portfolio single
  • Gallery
    • Gallery single
  • Contact

RUNI

Unspoken Thougt




"selalu ada hikmah di balik masalah"


kata-kata diatas mungkin terdengar klise, sama seperti pernyataan "kalau jodoh enggak akan kemana" kata-kata itu sering kita ucapkan atau kita dengar dalam rangka memotivasi seseorang atau diri sendiri yang emang lagi down. memang benar kok, setiap musibah/masalah/kekurangan apapun pasti ada sisi baiknya. selama ini kita enggak bisa ngeliat sisi baiknya, mungkin kita terlalu sibuk ngeluh dan ngeliat sisi jeleknya aja. misalnya :

1. kita dituntut dengan tugas-tugas yang berat banget di kampus. kita pasti banget ngeluh karena cape, ngerasa berat dan lain sebagainya. tapi kita enggak sadar kan kalau tugas atau aturan-aturan yang dikasih itu emang baik juga buat kita. saya juga pernah banget ngalamin hal ini, awal-awal semester 3 yang otomatis juga awal-awal di kampus mulai ada praktikum-praktikum yang emang enggak gampang, dan aturannya belibet banget, saya dan teman-teman saya sering banget ngeluh, dan selalu ngebanding-bandingin (sirik) sama universitas lain yang kesannya enggak seribet kita. saya dan teman-teman saya sibuk ngeluh sampai-sampai kita enggak sadar bahwa ada banyaaaaaakkkk banget sisi positif yang kita dapet. yang pertama, kita diajarin disiplin dan sangat-sangat menghargai waktu, persoalan dari praktikum sendiri sebenarnya tidak begitu sulit, namun karena aturan yang ada ngebikin seperti hal-hal tersebut sulit. dengan aturan waktu yang sangat ketat juga ngebikin kita jadi lebih bisa bagi waktu, dan mau enggak mau harus belajar bagi waktu kalau engga mau semuanya keteteran.

selain itu, kita jadi lebih 'kepake' saat ada pekerjaan-pekerjaan sampingan yang di tawari oleh dosen-dosen ataupun senior, beberapa kali saya dan teman-teman mendapatkan kerjaan yang lumayan nambah uang jajan, dan dari sini saya belajar, praktikum itu enggak ada apa-apanya di bandingin kerja beneran. udah harus berdiri berjam-jam, sampai rumah enggak bisa langsung tidur karena masih harus meriksa hasil tesnya, yang harus di kumpulin hari itu juga. gilak!

coba bayangkan kalau praktikum kita hanya sekedar praktikum, apa iya kita bakal kuat kerja kayak gitu?

2. kita dapet masalah, masalah apapun itu, untuk sekarang mungkin yang sedang heboh adalah berita tentang musim hujan, yang sering diikuti dengan banjir dimana-mana. sebenernya siapa sih yang salah kalau udah banjir gitu? pemerintah? engga juga kan. masyarakat biasa juga ikut menyebabkan banjir juga loh, dari mulai kerakusan mereka yang motong semua pohon-pohon, buang sampah sembarangan, dan lain sebagainya. kita terlalu sibuk dan cape untuk nyalahin pemerintah, coba kita bisa ambil sisi positifnya dan intropeksi diri. tau segimana nurutnya orang bali sama aturan buang sampah? liat bali jarang banget kan ada berita banjir? karena mereka patuh sama aturan "TIDAK MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN, APALAGI SUNGAI" 

3. nah kalau yang ketiga ini emang agak-agak curcol sih, hehehe. ya semoga kisah saya ini juga bisa jadi insight buat para pembaca yaaa. kemaren-kemaren saya lagi naksir berat orang, saya beberapa kali sebenernya naksir sama dia, tapi ya gitu, hari ini kepikiran besok lupa lagi. tapi ada kejadian yang cukup berturut-turut yang berhasil bikin saya naksir lagi sama dia. untuk kali ini durasinya cukup lama, mungkin 2 bulan. selama itu juga saya cuma bisa jadi 'secret admirer' dan belagak jadi temen deketnya, padahal jauuuh di lubuk hati, saya berharap lebih. 

namun, ternyata waktu 2 bulan itu enggak menghasilkan apa-apa, dia masih enggak nyadar kayaknya kalau saya naksir sama dia, dia malah deket sama orang lain, sebel sih, awal-awalnya saya selalu badmood kalau ngeliat dia sama perempuan itu, sering banget ngebanding-bandingin diri saya sama perempuan itu, omongan dari temen-temen pun enggak banyak yang saya denger. sampai pada titik akhir, saya cape dengan keadaan itu. i realize that i deserve a better thing. saya enggak boleh gini terus dong, pikir saya. 

saat ini, dimana logika saya udah kembali normal dan mendominasi, saya sadar mungkin untuk saat ini, ini yang terbaik buat saya, tetap menjadi teman dekatnya tanpa harus ada status apapun, mungkin saya dan dia harus saling memperbaiki diri dulu, dan kalau emang jodoh, mungkin kita bakal ketemu lagi. who knows? intinya, saya enggak bersama dia saat ini memang hal terbaik yang Allah kasih buat saya. dan saya percaya itu.


the point is, in problems there's always the bright side. small problems, big problems, there's always a lesson than can we take. trust me! ;) 


"Life. Never Was Easy. Grow Up and Accept it." - Anonim


kata-kata itu langsung nempel di otak sesaat setelah baca. hidup itu nggak mudah, nggak ada yang instan, semua butuh proses, apapun itu. nggak percaya? kita runtun deh yaa,

1. awal lahir kita nggak langsung bisa ngomong dan jalan kan? kita belajar untuk bisa ngeluarin kata-kata dan untuk bisa jalan-jalan. pas awal-awal kita ngomong banyak banget yang nggak ngerti kan sama apa yang kita omongin? tapi kita tetep tuh banyak ngomong, bahkan tambah cerewet sampe akhirnya bisa ngomong beneran. berapa kali coba kita jatoh waktu lagi belajar jalan? pasti sering kan? kita juga nggak langsung bisa lari kan ya? tapi apa kita dulu pernah males dan nyerah buat bisa jalan? nggak kan?

2. banyak anak-anak yang pasti ngalamin belajar naik sepeda. nggak langsung bisa dan langsung ngebut kan ya? pasti lah beberapa kali kita jatoh.

semakin bertambah umur kita, semakin complex masalah yang kita hadapi, mulai dari belajar nulis saat TK, belajar menghitung saat SD, naksir-naksiran waktu SMP, berantem sama pacar waktu SMA, daaan selanjutnyaa. tanggung jawab yang kita pikul pasti jadi lebih besar kan ya? kenapa coba semakin besar  usia, semakin besar juga tanggung jawabnya? karena menyesuaikan dengan usia kita, berubah usia otomatis berubah juga dong peran kita, setiap peran pasti punya tugas masing-masing, dan inilah yang membuat tanggung jawab seseorang pun berubah dari waktu ke waktu. we used to it!

mungkin hal-hal diatas bisa jadi takaran kalau yang namanya hidup itu nggak pernah mudah. it was never ever easy! semua tergantung sama persepsi kita dan gimana cara kita menanggapi kesulitan-kesulitan itu. semakin kita sering ngeluh dan mempersepsikan kalau kesulitan itu adalah akar dari berakhirnya dunia, mungkin kita bakalan berat banget ngejalaninnya, tapi sebaliknya kalau kita bisa menerima semuanya, pasti kita lebih ringan juga buat ngejalaninnya.

anggap aja hidup itu kayak novel, tiap waktu ada chapter-chapter yang harus kita lewatin sebelum sampai akhirnya ketemu sama ending novel itu. jalanin, ikuti arusnya, belajar setiap selesai melewati suatu chapter, gituuuu terus sampai akhirnya kita ketemu sama ending cerita yang sebenernya bisa kita buat sendiri, mau happy ending, atau sad ending, it's up to you. :)

ngeluh sih wajar, itu sangat-sangat manusiawi, jujur saya juga masih sering banget ngeluh, tiada hari tanpa keluhan yang keluar dari mulut. tapi kita nggak bisa terus ngeluh dan nggak nerima, this is life, and you have to live it, like it or not. 


"we get it, but we can't change who we are, and the sooner you accept that the better of your game and your life will be." Clyde - Wreck it ralph. 




lagu ini lagi jadi lagu favorite saya sekarang-sekarang, mungkin karna lyric-nya lagi pas banget sama hati, hahaha. coba dengerin dan resapin deh, this song is soooooo cool! trust me.


There I was again tonight
Forcing laughter, faking smiles
Same old tired, lonely place

Walls of insincerity
Shifting eyes and vacancy
Vanished when I saw your face

All I can say is it was enchanting to meet you

Your eyes whispered “have we met?”
Across the room your silhouette
Starts to make it’s way to me

The playful conversation starts
Counter all your quick remarks
Like passing notes in secrecy

And it was enchanting to meet you
All I can say is I was enchanted to meet you

This night is sparkling, don’t you let it go
I’m wonderstruck, blushing all the way home
I’ll stand forever wondering if you knew
I was enchanted to meet you

The lingering question kept me up
2 AM, who do you love?
I wondered ’til I’m wide awake

And now I’m pacing back and forth
Wishing you were at my door
I’d open up and you would say, “Hey”
It was enchanting to meet you

All I know is I was enchanted to meet you

This night is sparkling, don’t you let it go
I’m wonderstruck, blushing all the way home
I’ll stand forever wondering if you knew

This night is flawless, don’t you let it go
I’m wonderstruck, dancing around all alone
I’ll stand forever wondering if you knew

I was enchanted to meet you

This is me praying that
This was the very first page
Not where the story line ends
My thoughts will echo your name
Until I see you again
These are the words I held back
As I was leaving too soon
I was enchanted to meet you

Please don’t be in love with someone else
Please don’t have somebody waiting on you
This night is sparkling, don’t you let it go

I’m wonder-struck, blushing all the way home
I’ll stand forever wondering if you knew
This night is flawless, don’t you let it go
I’m wonder-struck, dancing around all alone
I’ll stand forever wondering if you know
I was enchanted to meet you

Please don’t be in love with someone else
Please don’t have somebody waiting on you



saya nyari videonya namun sayang engga adaaa ;'( 
silahkan dengerin yaaaaaa....
sekarang bukan cuma kota Jakarta aja yang macet, Bandung juga gitu. kirain setelah lebaran selesai jalanan Bandung bakalan kembali normal, ternyata saya salah. bukannya kembali ke keadaan semula ini malah semakin macet. GILAK! yang ada di otak saya "wah, orang bandung pada kaya-kaya yaaa. pada bisa beli mobil bagus dan juga motor" udah enggak ngerti lagi deh gimana caranya biar enggak macet.

oh ya, pemkot Bandung (katanya) lagi akan merencanakan pembuatan monorel di atas sungai cikapundung, yang katanya akan dibangun pada tahun 2013, Pak, saya enggak peduli deh kapan tuh dibangun. saya peduli kapan tuh monorel jadi dan bisa dipake. jangan sampai malah tiang-tiang penyangganya dianggurin gitu aja, monorel enggak jadi, lingkungan rusak, iya.

saya yakin bukan saya aja yang ngerasa keganggu sama kemacetan yang ada di Bandung, mau itu penumpang angkot, pengendara mobil, bahkan pengendara motor sekalipun kesel tapi nggak tau harus ngapain. jujur, saya kangen Bandung jaman dulu, yang nggak sepadet dan sepanas sekarang (berasa tua, padahal baru 21 tahun) saya kangen sama nyamannya Bandung jaman dulu, perjalanan yang dulu bisa di tempuh 10 menit, sekarang paling cepet 30 menit. gila kan? saya kangen saat-saat tidur berselimut tebal saking dinginnya, bukannya kebangun tengah malem gara-gara keringetan.yuk mari bangun lagi dari mimpinya.

tapi ya wajar aja sih orang-orang lebih memilih beli mobil pribadi ataupun motor, kendaraan umum di Bandung nggak ada yang nyaman dan tentunya, aman, kecuali taksi mungkin. udah udara makin panas, di angkot ada yang ngerokok, copet, pemerkosaan, dan lain-lain. naik bis kota juga kayak gitu, gimana orang-orang nggak jengah coba? beda banget deh sama Singapore, negara tetangga kita, bisnya nyaman, ada MRT (kereta bawah tanah) yang nyaman banget itu, jangankan orang ngeroko, sampah permen aja nggak ada. mau masuk pun ngantri. keren!

nggak kobe sih, yang penting tetep cantik ko ;;)




saya pernah baca salah satu quote di twitter yang bikin saya setuju 1000 persen. katanya kayak gini : "A developed country is not a place where the poor have cars. it's where the rich use public trasnportation."
mungkin untuk para pengurus kota ini, untuk Gubernur Jawa Barat, Walikota Bandung, atau siapapun deh. coba biar nggak macet, nggak usah dulu lah bikin monorel. mending benerin dulu angkutan umum yang ada. benerin, bikin nyaman, bikin aman, dan hal-hal positif lainnya. biar semua orang, mau yang kayak mau yang biasa aja lebih milih pake kendaraan umum daripada kendaraan pribadi. susah? kayaknya lebih gampang daripada bikin monorel.

oh ya, satu lagi, usaha para petinggi itu bakalan sia-sia kalau rakyatnya juga susah buat berubah. mau kan Bandung nyaman lagi? jadi Paris van Java lagi? yuk kita berubah sama-sama untuk kehidupan Bandung yang lebih baik lagii. buat para perokok please banget ini mah STOP lah ngerokok di kendaraan ataupun tempat umum, kota ini bukan punya anda saja. 



Bandung jaman dulu, asik ya?

  
video ini didedikasikan untuk semua perempuan atau mungkin laki-laki yang ngerasa dimainin atau lbh jahatnta di jadiin tong sampah sama pasangannya. dikit-dikit putus, dikit-dikit minta balikan. wacth this and you will know what i mean, enjoy! :)









semua pasti tau kan kalau rokok itu nggak baik buat kesehatan?
tau juga kan kalau ganja itu di banned? bahkan pernah ada yang sempet bilang kalau rokok dan ganja itu haram.
padahal setau saya di dalam Qur'an nggak ada tuh hadist yang bener-bener bilang kalau rokok dan ganja itu haram. yang jelas ada adalah, segala yang memabukan haram.
jadi, yang sebenarnya benar tuh apa?


yang saya tau, dan yang tersimpan di dalam kognisi saya, rokok itu nggak baik untuk kesehatan kita, di dalamnya terlalu banyak racun yang bisa ngerusak tubuh kita. tapi disisi lain perusahaan rokok juga jadi penyokong ekonomi Indonesia, entah dari banyaknya pegawai yang dipekerjakan, dari pajak yang di bayarkan ataupun hal lainnya. sampai-sampai beasiswa sekolah serta beasiswa olah raga berasal dari perusahaan rokok. gimana nggak jadi serba salah coba kan?


terus ada ganja yang kita juga tau semua kalau barang yang satu ini bukan barang baik. dengan mengkonsumsi ini bisa ngebikin otak kita jadi lemot kasarnya, kemampuan kita dalam berpikir langsung berkurang drastis, hal ini juga yang menyebabkan ganja adalah salah satu narkotika paling di larang di Indonesia. tapi kita nggak tau kan (atau nggak mau tau?) salah satu tipe ganja (saya lupa namanya apa) yang kalau diolah bisa jadi obat cancer paling manjur, bisa jadi kertas yang kualitasnya di jamin bagus banget! coba aja kalau kelas ganja ini di turunkan. berapa banyak penderita cancer yang bisa di obati? Indonesia jadi salah satu pemilik ganja dengan kualitas terbaik looooh. WOW!


mungkin, mungkin nih yaa.. udah seharusnya kita keluar dari kotak, lepasin kaca mata kuda yang selama ini kita pakai. stop ngeliat segala hal hanya dari satu sudut pandang. kayaknya Indonesia harus mulai keras nih masalah rokok. kita bisa nyontoh negara-negara lain yang sudah mulai menyediakan ruangan khusus bagi para perokok, yang artinya tidak menganggu orang yang tidak merokok seperti saya. atau sekalian aja harga rokok di mahalkan, sampai 30ribu gitu satu dusnya. saya yakin pasti orang-orang mikir dua kali buat beli rokok.

untuk masalah ganja, saya emang nggak bisa ngomong banyak, karena jujur saya takut salah, hal ini termasuk hal agak-agak sensitif ya. tapi saya setuju banget sama apa yang di bilang Pandji Pragiwaksono di salah satu open mic-nya. kalau emang alasan kenapa ganja di 'banned' dan dijadikan salah satu narkotika yang di larang keras gara-gara dapat memicu kekerasan, atau kerusakan tubuh, kenapa rokok dan minuman keras gampang banget di jumpai di tempat umum? coba deh seacrh lewat mbah Google, apa sih yang paling banyak memakan korban, rokok, alkohol, atau ganja?
ganja nggak harus di legalkan, saya juga nggak setuju kalau gitu. setidaknya turunkan kelasnya, biar bisa di pakai untuk pengobatan dan produksi hal-hal yang menguntungkan untuk orang banyak.

open your mind, young generation! :)
saya mau nyoba review tentang novel series yang menurut saya keren banget! emang sih ceritanya lebih ke cerita ABG, anak SMA dengan segala masalahnya. cuman emang pas pertama baca buku ini kesannya nih buku lebay banget. anak SMA udah pake barang-barang ibunya, yang jujur baru saya tau setelah baca buku itu. nggak tau sayanya yang ketinggalan jaman atau emang saya nggak biasa hidup kayak anak-anak di buku itu. anak-anak SMA udah pake merk Hermes lah, Miu Miu lah, apa lagi deh gitu yang namanya juga susah banget buat di sebutin.

walaupun gitu, buku ini udah ngebukain mata saya tentang kehidupan lain yang nggak pernah saya bayangkan sebelumnya, intrik masalah sama keluarga, temen, pacar atau musuh kita sekalipun, nyelesein masalah dengan cara yang nggak pernah dipikirkan sebelumnya, dan yang penting buku ini menyadarkan saya bahwa penting banget bangga menjadi diri sendiri, bikin orang segan tanpa harus bertingkah 'bitchi' just be yourself!


dimulai dari buku pertama, yaitu Glam Girls


buku pertama ini menceritakan kehidupan Adrianna, the smartest one, alasan kenapa Ad nggak mau masuk VIS, kebenciannya sama murid-murid VIS yang lebih banyak nunjukin kekayaan orang tuanya, dan ketidaksengajaannya masuk ke clique nomer satu yang disegani, sekaligus dibenci hampir sama semua murid VIS. clique itu dianggotakan oleh Rashi (yang paling dominan, mengintimidasi orang-orang, kaya banget dan tentunya di takuti sekaligus dibenci) dan Maybella (paling cantik, model, dan paling lemot) kalau saya pribadi dari 6 buku yang dikeluarkan, paling suka sama buku ini. paling suka sama kepribadian Ad yang pinter, baik sama semua orang, dan dia pernah beberapa kali ngebentak Rashi yang di respon dingin sama Rashi. mau tau cerita selengkapnya? you must read it! :D


buku kedua menceritakan tentang kehidupan Rashi. di buku ini kita bisa ngeliat Rashi dari sisi yang berbeda, namun tetap Rashi yang biasa, keras, and she will get whatever she want. wow! Bossy berat emang. namun dibuku ini kita bisa ngeliat sedikit bagusnya tentang Rashi, dia emang terlahir untuk jadi seperti itu, bukan hanya topeng agar orang-orang takut sama dia.


(Rashi's life)

yang ketiga ngeceritain kehidupannya Maybella, segala yang berhubungan dengan model, runaway, pemotretan dan dibuku ini May yang sebelumnya sering gonta-ganti pacar, di buku ini kayaknya May udah nemukan cinta sejatinya tuh. hahahha. oh iya, di buku terakhir juga diceritain kalau May ternyata sempet sebel dan mau ngejatohin Rashi. WOW!

(may's life)

yang keempat, kelima, dan keenam, itu menceritakan tentang anak-anak VIS lainnya. dan hebatnya di semua buku gengnya Rashi ini tetap menjadi nomer satu, dan di takuti  dan juga dibenci sama hampir seluruh siswa VIS. sayang buku ini tidak akan di teruskan lagi. satu kata deh buat serial buku ini. HAWT! hahahaha.

buku ke-4 cerita tentang murid VIS yang biasa aja namun bisa jadi model majalah remaja terkenal

buku ke-5 ceritanya tentang anak baru VIS, yang musuhan sama orang yang ternyata orang itu adalah org yg selama ini ia cari.

buku terkhir, ceritanya hampir sama sih kayak yang pertama. kepribadian tokoh utamanya hampir sama kayak Ad. 

penasaran? harus banget baca! di buku ini kita bener-bener belajar, popularitas yang keren dan baik tuh seperti apa, dan ngajarin supaya kita tetep bangga sama diri kita sendiri, no matter what! :)



Akhirnya semester 6 selesai juga, ujian akhirnya selesai. Rencana liburan ke Bali harus rela gagal gara-gara jadwal ujian yang nggak bisa di ajak kompromi. Hilang lah uang dua ratus tujuh puluh satu ribu rupiah, uang buat beli tiket pesawat yang tidak pernah saya naiki itu. Sedih memang, bukan gara-gara hilang uang dua ratus tujuh puluh satu ribu itu, tapi sedih karena semua bayangan-bayangan apa aja yang bakal dilakuin di Bali harus hilang gitu aja, tanpa ngerasain realitinya kayak apa. Semuanya bisa dibilang sudah dipersiapkan dengan matang, hotel udah di booking, rundown acara pun sudah selesai dibuat, orang rumah sampai komentar gini “wah, kalian well prepared  banget mau ke Bali.” Dan ternyata ke sempurnaan persiapan itu nggak ngaruh apa-apa. Kita akhirnya tetap gagal buat pergi ke Bali.

Pada tanggal keberangkatan, tepatnya tanggal 14 Juni 2012 saya sempat men-tweet seperti ini, ‘ngerelain Bali aja susah, apalagi orang yang kita sayang.’ Memang agak susah buat ngikhlasin gagal ke Bali, tapi kita bisa apa? Minta pengertian ke fakultas? Kemungkinan dapetnya kecil banget, ngerelain nggak ikut ujian? Siap-siap nggak akan dianggap anak lagi sama orang tua. Jadi ya, satu-satu caranya tetap bersabar buat nggak jadi pergi, dan menganggap nothing happen. Berniat untuk mengobati kekecewaan kita karena nggak jadi ke Bali, akhirnya saya dan beberapa teman saya memutuskan untuk tetap liburan, yaitu ke….SnowBay TMII Jakarta. Jomplang?  Banget! Tapi daripada nggak kemana-mana banget?

Akhirnya, tanggal 19 Juni 2012, saya dan dua teman saya berangkat juga ke Jakarta. Berhubung kita pakai mobil rental, -karena awalnya yang mau ikut lima orang- jadinya nggak bisa ngerasain gimana rasanya jadi AGJ (anak gaul Jakarta-red). Tempat pertama yang kita kunjungin di Jakarta yaitu Pasar Ular. Jujur, ini kali pertama kita bertiga kesana, dan kesan pertama yang muncul, kok toko-tokonya dikit ya? Satu hal yang muncul dipikiran saya, KITA SALAH TEMPAT! Karena nggak mau disalahkan dan nggak mungkin juga nyalahin supir, akhirnya kita beranggapan bahwa memang itu lah Pasar Ular dan kita memutuskan untuk langsung pergi lagi ke daerah Mangga Dua. Di perjalanan menuju Mangga Dua, kita ngelewatin tempat perahu-perahu, sampai ngelewatin laut. Pas lagi macet-macetnya, ada aja pemandangan yang sukses bikin kita bertiga ketawa.


kebaca nggak tulisannya?

Ya, tulisan truk itu ‘tak punya perasaan’ sejak kapan ya benda mati punya perasaan? Kontan saja, saya dan kedua teman saya ketawa-ketawa dari dalam mobil, saya berharap truk itu tidak mendengar ya, takut tiba-tiba truk marah-marah ke kita gara-gara kita ngetawain itu truk.

Saat hampir sampai pak supir sempat bertanya, “mau di sini atau tempat yang satunya lagi?” saya dengan sigap menjawab, “yang ini aja, Pak.” Masuk lah kita ke salah satu Mall yang namanya kayak gedung kembar di Amerika yang di tabrak pesawat itu loh. Di dalem juga kita sempat bertanya-tanya “kok tokonya pada tutup gini sih? Padahal kan udah siang.” Lagi-lagi saya tersadar, kita salah tempat (lagi). Setelah keliling-keliling mall dan nggak nemu yang bisa di liat apalagi dibeli, akhirnya kita memutuskan untuk makan di salah satu tempat makan Italy, dibagian depan Mall itu. Sambil nunggu pesenan datang, kita melakukan banyak hal, dari mulai foto-foto sampai salah satu teman saya cerita kalau dia baru aja putus sama pacarnya, dan jujur menurut saya itu putus yang paling so sweet sedunia –mana ada ya putus yang so sweet?— kita skip ya bagian curhatnya, yang pasti saking asiknya curhat makanan yang sudah datang dari tadi kita cuekin sampai dingin kayak es batu. Oh iya! Pizza di restoran ini enak banget! Bener-bener harus coba deh, nggak bakal nyesel, dijamin. Nama restaurant-nya kalau nggak salah A’la Pasta.

Setelah kenyang dan habis bahan curhatan, akhirnya kita bertiga berangkat ke tempat tujuan utama kita, yeaaa TMII here we come *nari ala girlband.* Ternyata jauh juga ya dari Mangga Dua ke TMII, kita harus lewat tol kota yang untung waktu itu belum macet. Kesan pertama waktu sampai di TMII adalah ‘wah, jadi beda yaa. Udah berapa lama nggak kesini.’ dan entah kenapa saya orang Bandung yang notabene-nya nggak bakal susah buat pergi ke Jakarta tapi seneng banget bisa nyampe TMII.

bagus kan gerbangnya?

Beres Shalat Dzuhur, kita memutuskan untuk naik kereta gantung atau gondola, atau nama kerennya skylift. Dari ketinggian yang nggak diketahui itu, kita bisa ngeliat apa aja yang ada di TMII, satu kata yang bisa saya ungkapkan AMAZING! Sebenernya biasa aja sih, ada juga yang sudah kurang terawat, tapi entah saya ngerasa senang dan bangga Indonesia punya tempat wisata ini. Danau miniatur Negara Indonesia, rumah-rumah adat dari setiap daerah, aquarium ikan air tawar yang katanya gede banget, taman burung yang katanya koleksinya banyak banget, dan hal-hal lainnya. Sayang karena waktu yang tidak memungkinkan, kita gagal masuk ke aquarium air tawar dan taman burung. Turun dari skylift, saya ketemu badut kelinci dan kita memutuskan untuk berfoto dengan si badut. Dari situ saya nemu satu fakta, jadi badut adalah salah satu pekerjaan yang tidak perlu berpura-pura, dalam keadaan bad mood sekalipun orang-orang nggak akan tau kok, topeng kepalanya sudah ada bentuk mulut yang selalu tersenyum, tidak akan pernah berubah.
kita bersama badut yang tidak pernah cemberut

saya di rumah adat papua

Sudah puas foto sana-sini, sekarang saatnya kita untuk katarsis, mengeluarkan semua penat-penat yang ada. Welcome to snowbay! Di snowbay ini ada 3 macem prosotan untuk orang dewasa, dan ada juga yang khusus untuk anak kecil, totalnya sendiri saya kurang ingat. Selain itu ada semacam Zaccuzi, kolam arus, dan yang paling saya suka yaitu kolam ombak. Kita bertiga tertawa lepas saat bermain di kolam ombak, sampai teman saya bilang gini, ‘ih kita kayak orang kampung, tapi seneng bangeeeetttt’ katanya sambil terus tertawa. Ya, kita seneng banget, lepas banget, bebas banget, semua penat bener-bener keluar disana. I want that time happened for the second time. 

Setelah puas bermain-main di kolam ombak, kali ini giliran kolam arus yang kita datangi. Asiknya di kolam arus ini kita bisa naik pelampung dan duduk sambil membiarkan badan kita terbawa arus. Satu hal yang saya pelajari disini, arus itu susah banget buat di lawan, di kolam arus aja, saya dan teman-teman saya selalu mencoba untuk berjalan melawan arus, hasilnya? Nihil. Kita sama sekali nggak pernah berhasil buat berjalan dengan cepat, bahkan beberapa kali kita malah terjatuh. Intinya, jangan pernah nentang apa yang ada di dunia ini, ikutin aja. Tapi bukan berarti kita selalu mengikuti apapun yang terjadi ya, kita tetap harus bisa memilih apa yang baik buat kita dan yang buruk buat kita. Hidup itu hanya urusan memilih kok.

Dari ketiga wahana yang ada disana, ada satu wahana yang jujur bikin saya takut banget, saya paling nggak suka dan nggak bisa buat naik perosotan yang ketutup dan kecil, mungkin phobia, nggak ngerti juga deh. Tapi kedua teman saya membujuk saya untuk ikut naik, ‘lebar Ni, udah bayar mahal-mahal nggak nyobain.’ Ok, she’s got the point. Dengan jantung yang berdegup lebih kencang saya memutuskan untuk naik wahana itu. Setelah turun dengan selamat, dan sedikit air yang terminum saya dapat satu pelajaran –lagi— yang namanya ketakutan itu harus di lawan agar kita bisa berhasil, rasa takut itu muncul untuk memunculkan keberanian dalam diri kita. Nggak akan ada keberanian kan kalau nggak ada ketakutan. Got it?

Puas kita main-main di snowbay sekarang saatnya kita pulang. Sebelum pulang kita sempet mampir dulu ke mesjid yang ada di dalam TMII untuk shalat magrib. Saat sedang wudhu saya menemukan sesuatu yang sedikit aneh, ada ibu-ibu memandikan anaknya di tempat wudhu. Mungkin karena tempat wudhu tersebut sepi, tapi karena kejadian itu saya jadi tersadar bahwa saya masih berada di Indonesia. Saya sepertinya tidak akan menemukan hal serupa di Negara lain. Negara tetangga kita aja, Singapore untuk masuk ke toilet aja harus ngantri, di Jepang buang sampah aja ngantri. Ya that’s why Indonesia unique.
setelah selesai shalat dan makan malam di salah satu mall dekat TMII akhirnya kita memutuskan untuk pulang, thanks to Anisa Firdausi and Renita Agustyani for this 'flash' holiday. :* 












saya pernah nulis sebelumnya, kalau hidup ini pasti di tentukan oleh yang namanya reputasi, no excuse. 
saya yakin semua orang sadar akan hal itu, makanya banyak orang atau mungkin semua orang mengatur tingkah lakunya sehingga mereka tetap bisa menjaga reputasinya. walaupun gitu, nggak seharusnya kita hidup dengan selalu memakai topeng. kita pura-pura suka sama sesuatu padahal kita benci setengah mati sama hal itu. kita pura-pura ramah sama orang biar dikenal sebagai orang yang supel dan baik banget. padahal orang yang kita ramahin tuh nggak kenal juga sama kita. 

mungkin kadang-kadang kita nggak sadar kalau pengaturan tingkah laku kita itu udah jadi topeng buat kita, jadi sesuatu yang nyembunyiin diri kita yang sebenernya, seremnya lagi ngebuat kita lupa siapa diri kita. lupa akan kelebihan kita yang sebenernya. semuanya tertutup, bahkan dilupakan. semua yang kita lakukan itu cuma topeng doang buat kita, yang semata-mata untuk menjaga reputasi kita. 

kita bakal cape sebenernya kalau selalu hidup pake topeng, semua yang kita lakuin pasti kita pikirin, kita jadi nggak bebas untuk ngelakuin apa aja. kita terlalu terpaku sama penilaian orang di luar sana yang sebenernya belum tentu bener, apalagi penilaian orang yang sama sekali nggak kenal sama kita. lagian kalau emang mau baik ya udah baik aja beneran, jangan cuma sekedar topeng belaka. baik emang pada dasarnya niat untuk berbuat baik, bukan baik karena semata-mata pengen dibilang baik sama orang lain. 

intinya sih, lakukan semua hal yang didasari oleh niat dan hati, bukan sekedar untuk 'menjaga' reputasi kita aja. 


"reputasi memang bukan segalanya-melainkan satu-satunya" - Tessa Intannya 
"koin punya dua sisi yang keduanya pasti kita lihat"


sudah sering saya ungkapkan kalau saya, kamu, kita, semua orang itu pasti punya dua sisi, yaitu baik dan buruk. kalau kata ibu saya setiap orang punya sisi gelapnya, ustad sekalipun. terlalu naif rasanya kalau kita hanya ngeliat seseorang itu dari sebelah sisi aja, selalu dari baiknya aja atau bahkan dari buruknya aja. 
untuk contoh kita lihat berita yang kemaren-kemaren sempet membuat heboh, ngga di TV, radio, koran, bahkan twitter. semua orang ngomongin masalah Lady Gaga, yang satu ngecam banget Lady Gaga berasa dia itu seorang koruptor yang sudah makan uang rakyat sampe milyaran rupiah, atau lebih parahnya lagi seorang teroris yang sudah membunuh ribuan orang yang tidak bersalah. 

padahal faktanya Lady Gaga hanya seorang seniman yang emang saya akuin gayanya agak sedikit nyentrik, ya mungkin Melly Goeslow-nya America. yang beda? jelas bajunya, tapi untuk gaya sama-sama nyentrik bukan? beda budaya beda juga nyentriknya. dan hebat (aneh)-nya semua lapisan masyarakat, bahkan lembaga pemerintahan ribet ngurusin izin konser Lady Gaga, sampe-sampe kasus hambalang, wisma atlet dan lain-lain terlupakan. lucu ya? konser Lady Gaga kesannya lebih kacau dari pada kasus korupsi milyaran. sedih. 

saya tau kenapa orang-orang nampak khawatir banget sama konser Lady Gaga, yang katanya ditakutkan merusak moral bangsa dengan pornografi dan pornoaksi (sepertinya mereka tidak tau tentang dangdut pesisiran ya?) dan mengapa mereka seperti itu? mereka tidak mengenal Lady Gaga. saya kenal? engga juga, tapi mencoba untuk melihat dia dari sisi lain. kebaikan dia, atau apapun. coba deh pikir-pikir, Lady Gaga nyumbang untuk bencana tsunami di jepang, dia juga udah setuju kok buat mengikuti seluruh aturan yang ada di Indonesia, lagu-lagu Gaga yang sebenarnya sangat menginspirasi banyak orang (ok, orang yang nolak Gaga kayaknya ngga pernah denger lagunya) dan apakah orang-orang yang berhasil membuat Gaga gagal ke Indonesia tau kalau sang artis sampai minta maaf ke orang-orang indonesia karena konsernya gagal? please,  it's not completely her fault.  berikut adalah tweet Gaga yang meminta maaf tersebut "we had to cancel the concert in Indonesia, i'm so sorry to the fans & just devastated as you if not more. you're everything to me" 

saya bukan fans Lady Gaga, ngumpulin albumnya juga engga, tapi saya tau saya engga boleh nilai dia atau siapapun dari satu sisi aja, itu engga pernah adil buat mereka. kita juga engga mau kan cuma diliat apa lagi diinget sebelah sisi aja sama orang lain?
jangan sampai deh ya kita nyesel gara-gara kebiasaan kita sendiri, nilai orang cuma dari sisi jelek atau bagusnya doang. 
udah pernah baca postingan saya yang ini http://runiyuniarti.blogspot.com/2011/08/life-wheels.html? 
disitu saya nulis kalau yg namanya hidup itu tidak akan selalu diatas, dan tidak akan juga berada dibawah.
tadi saya baru ketemu sama temen-teman lama saya, ngga tau ada angin apa tiba-tiba kita semua (kecuali saya sih) nyeritain masalah-masalah yang sebelumnya ngga pernah kita ceritain, padahal salah satu dari mereka itu deket banget sama saya. pas saya denger ceritanya, saya kaget!

ternyata memang benar, ada saatnya kita akan dibawah, jangan pernah menyangkal hal itu. sekali pun kita keturunan raja, atau apapun itu. memang, hingga saat ini saya belum pernah merasakan berada di 'bawah' banget, saya masih merasa hidup saya ini masih flat-flat aja. gitu-gitu aja, biasa-biasa aja. orang tua saya masih bisa ngebiayain saya, hampir mengikuti semua keinginan saya. tapi kedepannya ngga ada yang tau kan? ibu saya udah sering banget ngingetin saya buat ngirit dan sebagainya, memang lebih baik mencegah daripada mengobati. lebih mudah mencegah daripada mengobati, right?

tadi cerita teman saya emang macem-macem, ada yang masalah keuangan keluarga, kehilangan orang tua, atau apapun. dan intinya tetep, sesuatu hal itu terjadi pasti ada hikmahnya, pasti ada sesuatu yang lebih 'penting' di dalamnya. intinya? aware! ;) seharusnya dengan kita menyadari adanya hikmah-hikmah dibalik semua kejadian itu, kita bisa menjadi lebih kuat dari sebelumnya. am I right?

buat yang masih ngerasa di'atas', yang ngerasa masih biasa-biasa aja yuk mari siap-siap atau gimana pun caranya kita mencegah hal-hal yang ngga kita mau. atau setidaknya kita lebih siap kalau suatu saat kita harus berada di'bawah' dan tentunya be strong! :)



"Life is always up and down. it's depanding how we can survive."

siapa yang selalu beranggapan kalau kita punya kakak yang bedaaaa umur jauh itu ngga enak? ternyata salah loh, saya sudah merasakannya.

saya punya dua kakak dan sepupu dekat yang usianya emang jauuuh banget diatas saya. saya ngga punya temen cerita, jaman-jamannya saya suka sama trio kwek-kwek, mereka udah dengerin reza artamevia sama dewa 19. disaat saya masih suka nonton amigos, kedua kakak saya nontonnya Ally Mcbeal (engga tau tulisan yang benernya kayak apa), disaat saya nonton ci..luk..ba, kakak-kakak pada nonton MTV. disaat saya udah beranjak remaja bahkan dewasa pun selalu masih dianggap anak kecil, sekalinya saya pulang sama laki-laki, "ceilee Runi udah beger, adeeuuuhh" dan ledekan ledekan lainnya. mereka ngga tau kalau itu jadi salah satu tugas perkembangan yang harus saya lewati.

tapi dari semua itu saya juga dapet pengalaman yang belum tentu orang lain dapetin. wawasan mengenai dunia saya lebih banyak tau, saya tidak hanya mendengarkan lagu anak-anak, tapi juga orang dewasa, saya tau album pertama reza artamevia, sheila on 7, bening, the groove, sampai lagu-lagu barat kayak boyzone, hanson, album pertama christina aguirella, dan lain-lain. tontonan saya juga ngga terpaku sama sinetron, cartoon bahkan telenovela sekalipun. dari SD saya udah dibiasakan nonton serial barat, seperti Dawson creek, gilmore girls, friends, sampai cerita detective misteri seperti X-files sekalipun. ini juga yang kayaknya ngebuat saya sekarang cinta banget sama serial barat.

jaman anak-anak cuma tau timezone sebagai tempat main, saya udah dikenalkan tempat karokean sama kakak-kakak dan sodara-sodara saya, ketika anak-anak masih senang membaca komik, saya sudah dikenalkan dengan majalah remaja seperti kawanKu, Hai, sampai cosmogirl.


semua pengalaman ini sebenernya ngasih nilai tambah buat saya, yang pasti pengalaman saya lebih banyak dari orang-orang (mungkin) yang pasti hidup saya lebih berwarna. thank you for you two guys :*


















Serena: Why can't you support me?
Blair: Have you two talked about everything? The very real reasons you broke up last year?
Serena: Not... completely.
Blair: Well, when you do, if you're still together, then I'll be happy for you. Until then I think you're just fooling yourself


kemarin saya sempat bertanya ke temen saya, "balikan sama pacar ada maksimalnya engga ya berapa kali?" dan ternyata pertanyaan saya itu cuma mendapat jawaban "hahaha" dari temen saya.
kenapa saya nanya kayak gitu? saya juga enggak tau, tiba-tiba kepikiran aja. ada sesuatu yang rasanya ngeganjel di diri saya.
sebenernya tepat enggak sih kalau balikan sama mantan?
mungkin setiap orang punya jawaban yang beda-beda untuk pertanyaan di atas. tapi serius saya bingung!
dulu, saya adalah salah satu orang yang dengan senang hati atau mendukung mengenai hal balikan sama mantan, sedangkan kebanyakan teman-teman saya tidak setuju, "ngapain ngulang kesalahan yang sama." katanya. menurut mereka dengan kita balikan sama mantan itu sama aja kayak jatuh ke lubang yang sama, buang-buang waktu katanya. tapi kok saya engga setuju ya? bahkan sampai saat ini, saya masih tidak bisa menerima 100% alasan itu.

kemarin saya nonton serial Gossip Girl season 2 (oke, agak ketinggalan jaman memang) terus disitu diceritain si Serena itu putus sama Dan, dan pas balikan Blair, sebagai temen Serena ngomong seperti yang diatas, intinya (kurang lebih) seperti ini : putus itu pasti ada alasan, sekecil apapun. bicarakan dulu semuanya, kalau masih bisa diperbaiki, balikan itu tidak haram.

mungkin intinya bukan masalah balikan atau enggak, tapi lebih ke pendewasaan kita. bagaimana kita memikirkan semuanya, memperbaiki semuanya sebelum akhirnya kita memutuskan untuk balikan atau enggak. percuma balikan tapi ujung-ujungnya putus lagi gara-gara masalah yang sama, kalau gitu sama aja kita enggak belajar dari pengalaman dong.

intinya, memutuskan sesuatu itu tidak bisa sembarangan, tetap harus dipikirkan baik buruknya, apapun itu. sekarang saya enggak bakal ngedukung atau bersikeras banget kalau balikan itu adalah langkah yang baik, tapi juga enggak akan menentangnya. karena semuanya balik lagi ke masing-masing individu, dengan dia mengambil keputusan, berarti dia udah siap dengan semua konsekuensi yang ada.


PS : pikirkan secara matang (banget) kalau mau balikan sama mantan. :) #selfnote
hidup itu pilihan, dan pilihan itu pasti punya resiko, apapun!
berani melangkah, harus berani juga dengan resiko yang sudah tersenyum manis didepan kita.
engga peduli kita siap atau engga, resiko itu bakalan tetap ada dan mau engga mau kita harus ngadepin itu. 
misalnya, kita dikasih dua pilihan, buat nerusin sekolah atau kerja. dua-duanya pasti punya resiko masing-masing yang engga bisa dibilang ringan. dengan kita memilih meneruskan sekolah, artinya kesempatan kita mendapatkan uang sendiri lebih lama, lagi-lagi kita dihadapi oleh semua tugas-tugas yang juga engga mudah. kalau misalnya kita memutuskan buat bekerja otomatis waktu kita untuk main jadi jauh berkurang, dan akhirnya kita tersadar bahwa kuliah itu jauuuuhhh lebih mudah daripada kerja. namun walaupun begitu kita tidak bisa langsung merubah keputusan kita kan ya? mau engga mau harus menjalani dan siap menghadapi resiko yang ada.

begitupun jika kita memutuskan untuk pacaran atau stay single, hal yang sebenarnya terlihat simple, padahal sebenarnya engga. kita memutuskan untuk tetap single artinya kita harus siap dengan resiko kesepian (klise) ditanya terus sama orang-orang kapan punya pacar, sirik ngeliat teman-teman kita pacaran, dan hal yang nyelekit lainnya. jika akhirnya kita memutuskan for being relationship artinya kita harus siap menghadapi kemungkinan kita berantem, waktu buat diri sendiri jadi berkurang, bahkan harus siap dengan kemungkinan kita putus atau kehilangan pasangan kita. hal ini hampir sama dengan keputusan balikan atau engga sama mantan. kalau balikan ya kita harus siap menghadapi masalah-masalah yang sudah siap menghampiri dan mungkin muncul masalah yang sama seperti sebelumnya, kita harus benar-benar menyiapkan coping strategi untuk menyelesaikan semuanya. jika akhirnya kita engga balikan, kita harus siap dengan kemungkinan dia jadian sama orang lain, kita engga boleh nyalahin mantan kita karena udah jadian sama orang lain, suruh siapa diajak balikan engga mau? selain itu kita harus mau ngelepasin mereka dikit demi sedikit, karena salah satu penghambat untuk move on adalah hubungan 'pacaran' dengan mantan. trust me! saya sudah pernah merasakannya, dan memang benar, kita tidak akan pernah bisa move on selama hidup kita masih dibayang-bayangi oleh kehadiran mantan. 
sebenarnya banyak hal yang bisa kita bahas di hidup ini..
apa sebenarnya hidup itu, bagaimana seharusnya kita dan lain sebagainya. buanyaaakk banget, intinya harus lebih peka sama yang ada.
setelah saya beberapa kali nulis itu semua di blog, sekarang sudah dibukukan. namun untuk sementara (semoga) enggak masuk toku buku. jadi, kalau mau beli bisa buka nulisbuku.com nanti tinggal search aja "I Called it Life"

mau belajar buat mahamin semua yang ada di sekitar kita? buku ini bisa jadi panduannya ;)




ayo-ayo dibeli dibeli dibeli ;;)

akhirnyaaaaa............
project saya bikin buku kelar juga, legaaaa, seneng, engga percaya, nyampur semuanya jadi satu.
emang sih belum terbit, jadi belum 100% selesai. sekarang tinggal tahap editing aja, cerita Insyaallah udah fix, cover udah jadi (terimakasih edha)
sebagai pengumuman, buku itu kemungkinan enggak akan masuk toko buku, tapi di jual kok. nanti kalau udah pasti, saya posting lagi disini.

aah gilaaa seneng banget! ini bisa jadi tolak ukur saya sendiri buat kesananya, dan yang pasti bukti buat beberapa bahwa saya emang punya niat dalam bikin buku, yang akhirnya bisa saya realisasikan.
mau tau covernya? baiklah, saya posting disini yaa... kali aja bikin penasaran, dan jadi kepengen beli bukunya hehe.

terimakasih edha, yang udah mau disibukin buat bikin cover, hehe.
ya Tuhan, semoga semuanya dilancarin yaaa...
biar saya bisa ngebantu orang tua, biar engga terlalu berat ngebiayain keperluan-keperluan saya. Aminnn :)
buat semua yang udah ngedoain makasih banyaaaakk! dan bantu doa lagi ya, semoga sukses bukunya. amin amin amin :)
hehehehe

Setiap orang pasti mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Bawaan dan lingkungan yang beda-beda itu lah yang membuat setiap orang punya ciri khas masing-masing.

Saya sempat membaca buku yang didalamnya ada kata-kata “perempuan yang terlihat baik-baik saja dan tak terganggu dengan apapun yang dilakukan lelakinya, si lelaki justru merasa lebih terintimidasi” yang maksudnya kurang lebih seperti ini, perempuan yang kontrol diri baik membuat kaum lelaki merasa sangat terintimidasi. Entah dari mana itu teorinya.

Seorang teman pernah berkata, “laki-laki itu senang kalau mereka merasa dibutuhkan.” Mungkin dengan menghubungkan kedua hal tersebut saya bisa cukup mengerti. Kodratnya laki-laki itu untuk melindungi perempuan, dan mungkin menjadi penolong bagi perempuan itu kan? Nah sekarang, gimana kalau perempuan itu sudah merasa sanggup mengerjakan semuanya dan melindungi dirinya sendiri tanpa bantuan dari kaum Adam? Wajar bukan laki-laki merasa dirinya tidak dibutuhkan bahkan sampai merasa terintimidasi? Jadi sebenarnya perempuan seperti apa yang baik untuk kaum Adam?

Sebenarnya agak serba salah juga ya, disatu sisi kita diajarkan untuk hidup mandiri, dan seperti harapan Ibu Kartini bahwa drajat perempuan itu setara dengan laki-laki. Namun disisi lain kita tidak bisa melupakan kodratnya bahwa bagaimanapun laki-laki itu punya hasrat untuk selalu menjaga perempuan, dan perlu untuk merasa dibutuhkan, mungkin itu yang menjadi faktor yang mempengaruhi kepercayaan dirinya, semakin merasa dibutuhkan, semakin tinggi kepercayaan dirinya.

Mungkin ini juga yang membuat hubungan saya dengan beberapa orang selalu selesai ditengah jalan. Saya dididik untuk mengerjakan semuanya sendiri, diajarkan untuk tidak bergantung kepada orang lain, diajarkan untuk menjaga diri, diajarkan untuk mandiri. Jadi, sekalinya punya pacar saya jadi ragu, bingung bahkan tidak kepikiran sama sekali untuk meminta bantuannya, kecuali jika ditawari dan merasa sangat terdesak. Salahkah? Saya yakin setiap orang punya pendapat masing-masing mengenai hal ini.

Mungkin memang benar, kita sebagai perempuan harus mulai mempertimbangkan hal ini. Mempertimbangkan hasrat laki-laki untuk selalu merasa dibutuhkan. Hasrat untuk menjaga dan menolong perempuan, sepertinya ini sudah menjadi harga mati ya? Ya namanya juga kodrat. Hasrat itu adalah sesuatu yang tidak kita minta namun selalu ada. Seperti insting yang tidak akan pernah hilang, segimanapun kita berusaha untuk menghilangkannya, tapi insting itu akan selalu ada, begitupun dengan hasrat.

Untuk para perempuan, cobalah untuk semakin memahami kodrat kita seperti apa. Hasrat apa yang selalu ingin muncul dalam diri kita, dimengerti kah? Disayang kah? Merasa dilindungi kah? Atau apa? Tanyalah pada diri sendiri.

“Sebenarnya hasrat laki-laki dan perempuan bisa jadi saling melengkapi. Itulah sebabnya Tuhan menciptakan kita berpasangan.”

Tanpa disadari sebenarnya orang lain adalah ‘cermin’ terbaik untuk kita. Setiap orang pasti punya pandangan buat diri kita, entah positif ataupun negatif. Dengan pandangan orang itu lah seharusnya kita bisa jadi orang yang lebih baik. Memang, tidak semua pendapat orang itu kita telan mentah-mentah. Tidak jarang juga pendapat mereka tentang kita salah. Tapi apakah saat banyak orang yang berpendapat sama, kita akan tetap menutup telinga dan pura-pura tidak mendengar?

Saya tau, saya, kamu, kita, masih memiliki banyak kekurangan. Berubah itu tidak mudah, namun pasti bisa. Semuanya kembali lagi ke diri kita, kita niat atau tidak berubah? Jujur, sewaktu SMA dulu saya sering sekali mendengar masukan dari teman-teman bahkan pacar saya bagaimana seharusnya saya bertindak. Awalnya saya punya pendapat, bagaimanapun saya, ya inilah diri saya. Saya lupa, bahwa saya itu adalah manusia, dan hakekatnya sebagai mahluk sosial. Saya tidak bisa seenaknya bertingkah laku seperti apa yang saya inginkan. Saya lupa, bahwa hidup saya juga ditentukan oleh reputasi saya. Mau hidup indah? Dapatkan reputasi yang baik.

Dari kejadian itu saya mencoba untuk sedikit demi sedikit berubah, udah sempurnakah usaha saya? Cuma orang lain yang bisa menilainya, dan sekali lagi saya tekankan ‘nobody’s perfect’ semua orang pasti  punya kekurangan yang cepat atau lambat akan muncul di depan orang banyak. No excuse.

Satu lagi pelajaran yang saya dapat dari kejadian waktu itu, ketika kita ada masalah sama orang lain, atau kita merasa orang-orang serasa menjauh dari diri kita. Cobalah merenung di depan kaca, intropeksi! Jangan selalu menyalahkan orang lain ataupun keadaan. Saya yang dulu egois dan selalu mengatakan ‘dia yang enggak bisa menerima aku apa adanya’ sekarang mulai sadar, bahwa setiap orang punya harapan untuk diri kita, harapan yang sebenarnya bisa membuat kita lebih baik di kemudian hari.

“Thanks to you for remind me about being special for everyone, not only for my self J”
  • Older posts →
  • ← Newer Posts

About Me

Movie, Book, Food enthusiasm, Writter (?), Master Studernt, co-founder scriptcathcer.wordress.com.
Labels
  • Bandung
  • Buku
  • Dessert
  • Ice Cream
  • L.I.F.E
  • Lesson
  • Life
  • Marriage
  • Menemukan Indonesia
  • menulis
  • Novel
  • Nuhun Kang Emil.
  • nulisbuku
  • Pandji Pragiwaksono.
  • Pantai Indah Kapuk
  • Pengalaman
  • Project
  • Review
  • Sunsilk Kilau Fest
  • Visit Bandung
  • Wisata kuliner.
  • workshop

Visitors

Popular Posts

  • i was enchanting to meet youuuu~
    lagu ini lagi jadi lagu favorite saya sekarang-sekarang, mungkin karna lyric-nya lagi pas banget sama hati, hahaha. coba dengerin dan resapi...
  • Camellia Shari Ramdhan Pasha
    "We don't meet everyday, not even every months. But I've known you for all my life. Family." Now, I will write a...
  • be your self, no matter what !
    kenapa saya masang 2 gambar diatas? karena dua orang diatas bisa jadi contoh supaya kita bisa mencintai diri kita apa adanya. yang pertama a...
  • "I Called it Life"
    sebenarnya banyak hal yang bisa kita bahas di hidup ini.. apa sebenarnya hidup itu, bagaimana seharusnya kita dan lain sebagainya. buanyaaa...
  • LIFE = WHEELS
    hidup itu kayak roda, kayak bianglala, muter, dinamis, gak jalan di tempat, gak gitu-gitu aja. mungkin isi blog ini gak jauh beda sama isi...
  • korea addict!
    setelah lama gak posting skrg saya mau coba ngebahas yang sebenernya gak 100% saya paham. sekarang hampir di seluruh duniaaaa terutama di In...
  • Selamat Ulang Tahun, Bandung!
    “meskipun kau telah banyak berubah, kau tetap bunga di hati ku” Perasaanku campur aduk melihatmu berkembang dengan pesatnya. ...
  • take a risk!
    hidup itu pilihan, dan pilihan itu pasti punya resiko, apapun! berani melangkah, harus berani juga dengan resiko yang sudah tersenyum manis...
  • it just about time
    sebenernya saya bingung mau nulis apa, hahahahaha. lagi-lagi disini saya mau cerita tentang kehidupan pribadi (maaf ya, hehe) tapi bukannya ...
  • good person, bad reputation.
    saya sempet baca di buku, reputation is everything. kita punya banyak temen, gak punya temen. cepet punya pacar, jomblo terus, disayang guru...

Twitter

Twitter

Instagram

Instagram

Electronic Mail

Electronic Mail

la mia parola

la mia parola

Archive

  • ► 2017 (1)
    • ► January (1)
  • ► 2016 (10)
    • ► December (2)
    • ► November (1)
    • ► September (2)
    • ► August (2)
    • ► May (1)
    • ► April (1)
    • ► March (1)
  • ► 2015 (11)
    • ► November (2)
    • ► October (1)
    • ► September (1)
    • ► August (1)
    • ► May (1)
    • ► April (2)
    • ► March (1)
    • ► February (1)
    • ► January (1)
  • ► 2014 (9)
    • ► December (3)
    • ► November (2)
    • ► October (1)
    • ► June (1)
    • ► March (1)
    • ► January (1)
  • ► 2013 (8)
    • ► December (1)
    • ► October (1)
    • ► September (2)
    • ► July (1)
    • ► May (1)
    • ► January (2)
  • ▼ 2012 (26)
    • ▼ November (2)
      • Hai Mr. Brightside!
      • (un)easy life
    • ► October (1)
      • i was enchanting to meet youuuu~
    • ► September (2)
      • Hell-o TRAFFIC JAMMED !
      • We Are Never Ever Getting Back Together, like EVER!
    • ► August (1)
      • what is right, exactly?
    • ► July (2)
      • glam gilrs's book series review.
      • Ho(Lesson)iday
    • ► June (2)
      • the mask
      • good side, bad side.
    • ► May (3)
      • just let it Go!
      • peak experince!
      • right step?
    • ► April (2)
      • take a risk!
      • "I Called it Life"
    • ► March (2)
      • my project done! *naritortor*
      • am I good enough?
    • ► February (4)
      • mirror mirror on the wall
    • ► January (5)
  • ► 2011 (14)
    • ► December (2)
    • ► November (1)
    • ► October (1)
    • ► September (1)
    • ► August (5)
    • ► July (1)
    • ► June (1)
    • ► February (1)
    • ► January (1)
  • ► 2010 (11)
    • ► December (1)
    • ► October (1)
    • ► July (2)
    • ► May (2)
    • ► April (1)
    • ► March (3)
    • ► February (1)
  • ► 2009 (4)
    • ► December (1)
    • ► July (2)
    • ► May (1)

I Called it LIFE

I Called it LIFE

friends

  • Alyssa Soebandono
    8 years ago
  • hot chocolate and mint
    3 weeks ago
  • Oracular Spectacular
    11 years ago
  • RUNI
    8 years ago
  • SCRAPTERRA
    7 years ago
  • Sosial & Budaya
    10 years ago

Followers

RUNI
  • Home
Created by ThemeXpose. All Rights Reserved.